
Cara Menentukan Fee Legal Advokat, Berdasarkan Tingkat Kerumitan Perkara hingga Kondisi Klien
Sementara itu, Riyo mengatakan, tarif yang diajukan harus logis atau masuk akal bagi klien. Ia menceritakan, kalau di kantor hukum asing dan kliennya warga negara atau perusahaan asing, mereka lebih suka hitungan per jam. Misalnya, sekian dolar per jam.
“Klien asing lebih menyukainya karena buat mereka lebih transparan, tetapi tidak bisa seenak dirinya, misal 10 jam per hari. Itu akan dinilai oleh kliennya. Itu pengalaman saya saat di law firm asing,” tuturnya.
Untuk memberlakukan skema ini di law firm dan klien lokal, hal tersebut tampaknya tidak mudah. Sedangkan berapa angka yang pas, Riyo juga menyampaikan harus melihat berbagai variabel, di antaranya menilai kemampuan diri, kerumitan perkara, jangka waktu, serta lakukan survei harga pasar.
“Jadi ngobrol saja dahulu, cari ancer-ancer. Survei pasar supaya fee yang rancang untuk klien yang kita itung dengan menilai diri kita itu juga ternya masih masuk di harga pasar,” ucapnya.
Riyo mengatakan, kalau bisa membuat penawaran seperti itu, menurutnya akan efektif. “Pertama, menilai diri sendiri. Kedua, membuat penawaran dari survei sehingga kita tahu kira-kira ini masuk akal atau tidak,” ujarnya.
Source: Tribunnews
- 1
- 2